Akar merupakan organ utama organa principalia pada cormophyta, yang tidak berbuku-buku, tidak beruas-ruas, umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagian/seluruhnya berada dalam substrat tanah atau air. Sifat akar diantaranya tumbuh secara Geotropis/Hidrotropis positif dan Geotropis/Hidrotropis negative, bentuknya Silindris, polisimetris, seperti papan, dengan bagian ujungnya meruncing, tumbuh terus dan meristematis, tidak dapat hidup bila terpisah dari pangkalnya, tidak dapat menumbuhkan tubas, daun dan bunga. Fungsi utamanya yaitu mengabsorpsi air dan unsur-unsur hara mineral dalam bentuk larutan garam-garam tanah / ion-ion, mengalirkan dan unsure hara dari daerah absorpsi ke pangkal batang, mengokohkan bagian tubuh tanaman pada substratnya, sedangkan pada akar tanaman tertentu sering terjadi perubahan bentuk dan susunannya sehingga fungsinya pun berubah seperti tempat menyimpan cadangan makanan ubi akar, membantu fotosintesis, akar asimilasi, membantu respirasi, akar nafas Pneumatophorus, membantu melekatka tumbuhan tersebut pada sandarannya akar lekat radix adligans. Bagian-bagian akar terdiri dari pangkal akar, batang akar, ujung akar, akar cabang, akar bulu, bulu akar, tudung akar dan pembungkus akar. Berdasarkan asalnya akar dapat dibedakan menjadi akar lembaga radicula, akar tunggang radix primaria, dan akar serabut radix adventicia. Sedangkan menurut bentuknya tedapat bermacam-macam yaitu akar seperti ujung tombak, akar seperti gasing, akar bentuknya seperti benang, akar yang bercabang-cabang, akar yang bentuknya seperti benang-benang halus, akar gantung, akar penggerek , akar lekat, akar napas, akar belit dan akar tunjang. Akar-akar tersebut tersusun dari bermacam-macam jaringan diantaranya jaringan meristem, epidermis, eksodermis, kortex, endodermis, stele dan calyptras. Batang merupakan organ utama organa principalia pada cormophyta, yang berbuku-buku nodia dan ruas-ruas internodia, umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagia tau seluruhnya berada diatas substrat / tanah. Sifat batang yaitu sudah terbentuk sejak tanaman berupa embrio batang lembaga = caulinum = caulicula, mempunyai arah tumbuh fototropisma/heliotropisme positif dan geotropism /hidrotropisme negative, pada buku batang tubuh/keluar daun ,cabang, ranting, bunga, buah. Fungsi batang menyangga dan membawa organ-organ lain ke tempat yang baik sesuai dengan fungsinya, menghimpun jaringan pembuluh alat pengangkut yaitu xylem mengangkut hasil fotosintesis,merupakan tempat tumbuhnya daun,cabang,ranting,bunga,buah dan tempat menyimpan zat-zat makanan cadangan. Bagian-bagian batang antara lain pangkal batang collum caulinum, hypocotil, epocotyl, ujung batangapex caulinum, primordial daun, primordial cabang. Letak batang terhadap tanah ada yang terlihat dan ada yang tidak jelas terlihat seperti adda yang disebut planta acaulis, caudex dan rhizome. Batang berdasarkan kandungan zat kayulignin dapat dibedakan menjadi batang lunak herbaceous dan batang keraslignosus. Bentuk batang dapat dibedakan menjadi teres, angularis dan discoideus. Batang tersususn dari bermacam-macam jaringan diantaranya epidermis, kortex, endodermis dan stele. Pada golongan gymnospermae dan dycotiledonae adanya pertumbuhan sekunder batang menyebabkan diameter batang bertambah lebar. Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan oksigen yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah. Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra tudung akar yang berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik pertumbuhan. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona pendewasaan sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Fungsi Akar Berikut ini terdapat beberapa fungsi akar, yaitu sebagai berikut Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya. Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral zat unsur hara dari dalam tanah Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove jenis tanaman dikotil, yang disebut “pneumatofor“akar napas. Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan menjadi individu baru. Melekatkan tumbuhan pada substrat serta menyerap air serta garam-garam tanah dari substrat itu. Membantu pengangkutan air dan zat nutrisi Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau Rhizopora sp. akar berperan untuk pernapasan. Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu Sifat Akar Berikut ini terdapat beberapa sifat akar, yaitu sebagai berikut Tidak mempunyai klorofil, Tidak mempunyai nodus tidak berbuku-buku dan internodus tidak beruas serta tidak mendukung daun- daun atau sisik maupun bagian-bagian lainnya, Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah, Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi geotrop atau menuju ke air hidrotrop, meninggalkan udara dan cahaya. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bagian-Bagian Akar Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian akar, yaitu sebagai berikut Secara Morfologis dipotong membujur Struktur dan Jaringan akar terdiri atas leher akar pangkal akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar kaliptra. Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar. Di belakang tudung akar terdapat berbagai zona pertumbuhan primer. Zona yang dimaksud adalah zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan. Perhatikan Gambar dibawah. Pada zona pembelahan sel terdapat meristem apikal atau meristem primer. Meristem apikal menghasilkan sel-sel meristem dan mengganti sel tudung akar yang mengelupas saat menembus tanah. Sel pusat tenang juga terdapat pada lapisan ini. Fungsi sel pusat tenang adalah sebagai cadangan pemulihan meristem saat mengalami kerusakan. Di dalam zona ini terdapat protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Masing-masing akan menghasilkan tiga sistem jaringan. Zona pembelahan sel berhubungan dengan zona pemanjangan. Di dalam zona ini sel-sel mengalami perpanjangan sepuluh kali panjang asalnya. Akibatnya, ujung akar terdorong semakin jauh ke dalam tanah. Sementara zona pematangan pada akar mengalami spesialisasi dan diferensiasi sesuai fungsinya. Selain beberapa zona tersebut, akar juga memiliki struktur tertentu. Kalian dapat mengamati strukturnya melalui preparat awetan sayatan akar yang masih muda dengan menggunakan mikroskop. Struktur akar dari luar ke dalam berturut-turut adalah jaringan epidermis, korteks, dan stele silinder pusat. Agar dapat membandingkan struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil, perhatikan Gambar 5. Secara anatomi dipotong melintang Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan sebagai berikut Epidermis terdiri dari satu lapis sel berasal dari protoderm yang tersusun rapat Di dalamnya terdapat dinding berkutikula dan susunan sel yang rapat. Selain itu, epidermis terdapat rambut akar yang berguna memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut lebih efisien. Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis Lapisan berikutnya adalah korteks. Korteks terletak di antara lapisan epidermis dan stele. Pada korteks terdapat sel-sel parenkim yang berdinding sel tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel. Lapisan luar korteks tersebut dinamakan eksodermis. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan yang terdapat pada korteks antara lain parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Endodermis terletak di sebelah dalam korteks Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Gambar pita kaspari. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Stele silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis Prokambium pada meristem primer berkembang menjadi stele silinder pusat. Stele terdapat pada akar bagian dalam, tepatnya di sebelah dalam endodermis. Stele tersusun dari empulur, perisikel dan berkas vaskuler fasis atau pembuluh pengangkut. Empulur merupakan sel-sel parenkim yang terdapat pada stele tumbuhan monokotil. Berkas vakuler atau jaringan pengangkut Lapisan berikutnya adalah berkas vaskuler atau jaringan pengangkut. Di dalam berkas vaskuler terdapat xilem dan floem. Xilem akar dikotil terletak di pusat dan berbentuk bintang, sedangkan floemnya terletak di luar xilem. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki struktur yang berselang-seling. Selain itu, di antara xilem dan floem akar tumbuhan dikotil terdapat kambium atau kolateral terbuka. Sementara, pada tumbuhan monokotil tidak ada kambium atau kolateral tertutup. Empulur ini dikelilingi oleh xilem dan floem secara bergantian. Sementara itu, lapisan terluar stele membentuk periskel atau perikambium. Sel-sel stele pada perisikel ini mudah membelah dan membentuk cabang. Karena itu, cabang akar pertumbuhannya bersifat endogen. Sehingga stele ini dapat membentuk kambium jari-jari empulur. Bentuk-Bentuk Akar Secara umum ada tiga macam bentuk dan tipe sistem perakaran, yakni Sistem Perakaran Tunggang Radix Primaria Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari biji berkecambah. Akar tunggang terdapat jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan makanan. misalnya pada tanaman; wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian. Sistem Perakaran Serabut Radix Adventicia Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Sistem Perakaran Adventif Sistem perakaran Adventif adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun. Akar dengan Fungsi Khusus Pada umumnya akar tumbuh di dalam tanah dan menuju ke pusat bumi. Dalam kondisi tertentu sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan beberapa jenis tumbuhan memiliki akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus antara lain Akar udara Radix aereus Akar udara juga disebut akar gantung yang keluar dari bagian-bagian dari atas tanah. biasanya menggantung ke udara dan tumbuh di atas tanah bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun udara dan air setelah mencapai tanah. Apabila telah menembus tanah akar udara akan bersifat seperti akar biasa yang menyerap air dan zat makanan dari tanah bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang akar gantung dapat ditemukan pada anggrek kalajengking Arachnis flos-aeris dan beringin Ficus benjamina. Akar Penggerek Haustorium Akar penggerek disebut juga akar pengisap. Akar ini merupakan akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Akar ini berfungsi untuk menyerap air atau makanan dari inangnya. Akar penggerek dapat ditemukan pada benalu Loranthus, yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai kebagian kayu. Akar Pelekat Radix adligans Merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat. Akar pelekat berfungsi untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada Piper nigrum, sirih Piper betle, dan arisema Arisaema sp. Akar Pembelit Cirrhus radicalis Akar pembelit berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk penunjangnya. Contoh akar pembelit dapat ditemukan pada vanili Vanilla planifolia. Akar Napas Pneumatophora Struktur ini memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah Pneumatophora untuk masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan. Tumbuhan yang memiliki akar seperti ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanahnya sangat kekurangan oksigen, misalnya pada pohon-pohon prepat Sonneratia sp. dan kayu api Avicennia sp.. Akar Tunjang Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah. Tumbuhan yang mempunyai akar tunjang adalah tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas engrang, sehingga disebut juga akar engrang. Contoh akar tunjang dapat ditemukan pada pohon bakau Rhizophora conjugata. Akar Lutut Akar ini lebih tepat di katakan akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokkan. Sama seperti akar napas, akar ini berguna pula untuk kepentingan pernapasan pada tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Akar lutut yang berfungsi untuk membantu pernapasan tumbuhan dapat di temukan pada pohon tanjang Bruguiera parvifolia. Akar Banir Struktur akar ini berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada sukun Artocarpus communis, kenari Canarium commune, dan sebagainya. Akar penyimpan cadangan makanan Umbi akar seperti pada akar ketela pohon Manihot utilissima yang penuh dengan pati. Akar kontraktil adalah akar pada tumbuhan berumbi yang berkontraksi seperti pada Manihot utilissima. Pengerutan seperti itu terjadi terutama dalam korteks dan dapat mengakibatkan pemendekan akar hingga 30-40%, sehingga umbi tertarik ke tempat lebih dalam di tanah. Akar simbiotik yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara sepertiRhizobium berasosiasi dengan akar. Asosiasi itu biasanya itu biasanya simbiotik tanaman penerima senyawa bernitrogen dan bekteri memperoleh sumber energi biasanya gula. Bakteri mengakibatkan inang membelah-belah sehingga membentuk bintik akar. Bintil akar serupa terdapat pada beberapa suku lain seperti Casuarinaceae. Daftar Pustaka Tjitrosoepomo,Gembong, Morfologi Tumbuhan, YogyakartaGadjah Mada University Hidayat Estiti Tumbuhan Nugroho, L. Hartanto dkk,2010. Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta Penebar Swadaya Demikianlah pembahasan mengenai Bagian-Bagian Akar – Pengertian, Fungsi, Sifat, Bentuk, dan Fungsi Khusus semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya Jaringan Ikat Jaringan Hewan Jaringan Meristem Tumbuhan Beserta Penjelasannya Tahap-Tahap Kultur Jaringan Jaringan Daun Jaringan Dan Organ
Batangbawah yang digunakan bisa berasal dari biji, stek, bahkan tanaman yang sudah tua untuk diremajakan atau diganti dengan varietas baru. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dengan teknik okulasi yaitu : mangga ( Mangifera indica ), manggis ( Garcinia mangostana ), sirsak ( Annona muricata ), alpukat ( Persea americana ), dan jeruk
Jakarta - Batang adalah organ pokok dari tumbuhan. Setiap organ memiliki fungsi tertentu, dan akan saling berhubungan serta saling mendukung satu sama lain, sehingga dapat membentuk suatu sistem organ untuk kehidupan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni organ nutritif dan organ daun, dan akar adalah adalah organ nutritif karena berhubungan dengan penyusunan makanan. Sedangkan, organ reproduktif adalah organ yang berhubungan dengan reproduksi perkembangbiakan, seperti biji, bunga, dan artikel ini kita akan membahas mengenai salah satu organ nutrisi tumbuhan, yaitu adalah salah satu bagian pokok tumbuhan, yang terbentuk dari titik tumbuh batang pada jaringan modul Biologi Kelas XI yang disusun oleh Saifullah, batang dibedakan menjadi tiga, yaitu batang berkayu, kalmus tipe rumput, dan terna herbaceousBagian pada batang yang menjadi tempat munculnya daun disebut dengan baku nodus. Sementara itu, bagian yang terletak di antara dua buku disebut ruas internodus.Struktur BatangStruktur jaringan yang menyusun organ batang adalah epidermis, korteks, endodermis, stele silinder pusat.EpidermisEpidermis batang terdiri dari selapis sel, yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel. Fungsi epidermis yang utama adalah melindungi batang dari kekeringan, karena dinding sel pada batang bagian luar, dilengkapi kutikula yang dapat melindungi batang dari tumbuhan kayu tua, terdapat kambium gabus yang akan membentuk lapisan gabus untuk menggantikan lapisan epidermis yang telah epidermis terdiri atas sel-sel mati, dan lentisel yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas bagian dalam tubuh tumbuhan dengan udara batang tersusun dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim berupa serabut, sklereid, dan korteks mengandung zat tepung amilum disebut flooeterma sarung tepung. Pada tumbuhan xerofit, di bagian korteks dan empulurnya terdapat jaringan penyimpan adalah lapisan yang menjadi batas antara korteks, dan stele. Lapisan endodermis memiliki bentuk dan susunan sel-sel yang khas. Lapisan endodermis selnya banyak mengandung butir-butir zat atau silinder pusat adalah suatu lapisan yang terletak di batang, yang terdiri atas bagian perikambium perisikel dan berkas adalah lapisan terluar dari silinder pusat yang bersifat meristematis dengan sel-sel yang aktif membelah membentuk sel-sel pengangkut adalah bagian yang terdiri atas jaringan xilem dan berfungsi sebagai pengangkut air, dan unsur hara dari akar ke daun, sekaligus penguat daun. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Empulur merupakan bagian terdalam dari batang, yang tersusun dari jaringan struktur dalam maupun luarnya, batang memiliki perbedaan, yakni batang monokotil, dan dikotil. Batang monokotil tidak bercabang dan tidak berkambium. Struktur dalam batang monokotil terdiri atas epidermis, jaringan dasar, dan berkas dikotil adalah batang yang dapat dikenal dari bentuk luarnya, terutama pada tumbuhan batang berkayu. Batang dikotil bercabang, dan tidak beruas. Adanya kambium pada batang dikotil, membuat batang mengalami pertumbuhan membesar. Struktur dalam batang dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan batang secara umum adalah untuk menghubungkan bagian akar, daun dan buah, sekaligus penopang tubuh tumbuhan agar tetap berdiri tegak. Namun, tidak hanya itu batang memiliki beberapa buku Struktur Fungsi dan Metabolisme Tubuh Tumbuhan oleh Herawadi, beberapa fungsi batang antara lain- Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Misalnya, pada tumbuhan tebu, dan Sebagai tempat pengangkutan air, dan unsur hara. - Menyalurkan zat makanan dari daun hasil fotosintesis, ke seluruh tubuh Sebagai tempat melekatnya bagian tumbuhan seperti akar, daun, bunga, dan Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif, melalui metode pencangkokan. - Tempat membantu proses pernapasan oksigen, melalui Membantu pemancaran biji, dan meningkatkan efisiensi struktur dan fungsi batang yang perlu siswa ketahui. Simak Video "CCTV Penganiayaan LC di Batang Hingga Akhirnya Tewas Penuh Luka" [GambasVideo 20detik] lus/lus
9 Busuk akar dan pangkal batang. Penyakit ini disebabkan oleh jamur di mana bagian yang terserang adalah pangkal batang dan juga akar. Gejala yang ditimbulkan adalah dimulai dari tunas yang tidak segar kemudian berakibat pada tumbuhan yang kering dan mati. Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah :
Yuk, kita bedah anatomi organ vegetatif pada tumbuhan! Ada akar, batang, dan daun. Eits, tapi sudah tahu belum apa sih, maksud dari organ vegetatif? Biar tahu, baca selengkapnya di artikel ini, ya! — Ketika kamu melihat tumbuhan, mungkin yang kamu lihat hanya beberapa bagiannya saja seperti daun, batang, ranting, dan terkadang akarnya. Tapi, tahu nggak sih, kalau ternyata struktur tumbuhan itu jauh lebih kompleks lho, termasuk organ-organ di dalamnya. Hmm.. kira-kira seperti apa ya, organ pada tumbuhan? Apakah sama dengan organ manusia? Yuk, kita bahas bersama! Tumbuhan itu terdiri dari dua macam organ, ada organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif merupakan bagian-bagian tumbuhan yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan, sedangkan organ generatif berguna untuk proses perkembangbiakan. Nah, di artikel ini, kita hanya akan fokus belajar tentang organ vegetatif saja yaitu akar, batang, dan daun. Akar Kamu tahu nggak, kenapa akar sering disebut sebagai pencari makan’ bagi tumbuhan? Hal ini disebabkan karena akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral yang ada di tanah, sehingga tumbuhan bisa mendapat berbagai nutrisi yang dibutuhkannya untuk hidup. Selain itu, akar juga berfungsi untuk memperkuat batang dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di akar adalah wortel. Wortel itu bukan buah ya, teman-teman! Wortel itu berkembang dari akar utama yang membesar karena dijadikan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pertumbuhan tanaman wortel Sumber Pada beberapa tumbuhan, akar juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, yaitu reproduksi yang tidak melibatkan pertemuan antara alat kelamin jantan dan betina. Nah, setelah tahu fungsi akar, kita masuk ke anatominya, yuk! Struktur luar akar terdiri atas akar lateral, akar primer, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung sel akar dari kerusakan saat menembus tanah, sedangkan rambut akar berperan dalam menyerap air dan mineral dalam tanah. Kalau kita lihat struktur anatomi akar dari penampang melintang, terdapat persamaan dan juga perbedaan antara akar dikotil dan akar monokotil. Nah, pada bagian pertama, yaitu epidermis akar, baik pada akar monokotil dan dikotil, epidermis ini merupakan bagian yang letaknya paling luar. Bagian ini berperan sebagai pelindung. Lalu, ada beberapa bagian epidermis yang termodifikasi menjadi rambut akar. Selanjutnya, bagian kedua yaitu korteks. Korteks merupakan jaringan dasar yang terletak di antara epidermis dan endodermis. Akar monokotil dan dikotil sama-sama memiliki korteks yang biasanya didominasi oleh jaringan dasar berupa parenkim. Jaringan parenkim ini berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Baca juga Tipe-Tipe Perkecambahan pada Tumbuhan Bagian ketiga yaitu stele atau silinder pusat. Bagian ini dibatasi oleh endodermis, yaitu jaringan yang dindingnya memiliki pita kaspari dengan sifat anti air atau waterproof. Sehingga endodermis ini berperan mengatur masuknya air dan mineral menuju xilem di stele. Selain itu, di bagian stele juga terdapat berkas pembuluh yang berisikan xilem dan floem. Pada akar monokotil, susunan berkas pembuluhnya melingkar dengan xilem dan floem terletak selang-seling. Karena susunannya melingkar, maka akar monokotil memiliki empulur dibagian tengah stele yang berisikan jaringan parenkim. Nah, hal ini berbeda dengan akar dikotil. Xilem pada akar dikotil terletak di tengah, biasanya membentuk huruf X atau tanpa +. Floemnya terletak diantara lengan xilemnya. Karena dibagian tengah ada xilem, maka akar dikotil tidak memiliki empulur. Batang Pernah nggak kamu makan tebu? Nah, ketika kita menggigit tebu, bagian yang kita gigit sebenarnya adalah bagian batang. Batang ini fungsinya sama seperti mobil, yaitu sebagai alat transportasi. Zat yang melewati’ batang ini salah satunya adalah air. Air dari akar ke daun serta hasil fotosintesis dari daun ke akar, akan melewati batang. Batang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah, serta sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Beberapa tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di batang adalah tebu, sagu, dan kaktus. Selain itu, pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti pada tanaman singkong. Morfologi batang tidak sama pada semua tumbuhan. Pada batang herba batang lunak seperti pada tanaman bayam, kangkung, dll, batang umumnya berwarna hijau, lunak, kecil, dan terdapat stomata. Sedangkan pada batang berkayu batang akan terasa keras, tebal, dan mengandung lentisel. Kemudian, semua batang juga pasti memiliki nodus dan internodus. Nodus adalah tempat menempelnya daun, sedangkan internodus adalah jarak antara 2 nodus. Struktur anatomi untuk batang monokotil dan dikotil agak berbeda ya, guys! Tapi secara umum, baik pada batang dikotil maupun monokotil, terdapat 3 bagian yaitu epidermis, berkas pembuluh, dan jaringan dasar. Untuk bagian epidermis, baik pada batang monokotil dan dikotil tidak terlalu berbeda ya, secara anatomi. Perbedaan antara anatomi batang dikotil dan monokotil terdapat pada jaringan dasar dan berkas pembuluhnya. Jaringan dasar pada batang dikotil dapat dibedakan menjadi korteks yang terletak di pinggir dan empulur di bagian tengah. Sedangkan pada monokotil, batas antara korteks dan empulur tidak jelas sehingga disebut jaringan dasar saja. Berkas pembuluh merupakan gabungan antara xilem dan floem. Kalau di batang dikotil, berkas pembuluhnya tersusun pada kambium makanya terlihat melingkar dan lebih rapi. Hasil pembelahan kambium ke arah dalam akan menghasilkan xilem, sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan floem. Sementara itu, pada batang monokotil tidak terdapat kambium, makanya berkas pembuluhnya itu letaknya menyebar. Daun Ini dia organ vegetatif yang ketiga, yaitu daun! Daun ini merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis, nih. Selain sebagai tempat fotosintesis, pada beberapa tumbuhan, daun juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti pada cocor bebek. Daun juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan tempat terjadinya transpirasi atau penguapan air. Secara morfologi, bagian-bagian daun itu ada helai daun, tulang daun, dan pada beberapa daun ada juga yang punya tangkai daun atau pelepah daun. Sedangkan secara anatomi, bagian-bagian daun itu ada epidermis, yang biasanya transparan agar cahaya dapat lewat dan menyinari jaringan yang lebih dalam. Kemudian, ada stomata yang bisa membuka dan menutup sebagai tempat keluar masuknya gas CO2 dan O2 serta uap air. Selanjutnya ada mesofil, yang terbagi menjadi jaringan palisade dan spons. Palisade adalah jaringan dengan sel yang panjang dan banyak mengandung kloroplas untuk fotosintesis. Sedangkan jaringan spons adalah jaringan yang memiliki kloroplas namun memiliki banyak ruang antar sel untuk transportasi gas di dalam daun. Terakhir, ada juga berkas pengangkut, yang fungsinya adalah untuk transportasi air dan hasil fotosintesis. Ternyata tumbuhan bukan hanya sekedar daun dan batang saja, ya! Masih ada banyak bagian tumbuhan yang perlu kamu tahu. Nah, biar kamu bisa lebih mengenal anatomi organ pada tumbuhan, yuk tonton pembahasan lengkapnya di ruangbelajar! Download aplikasinya sekarang! Referensi Irnaningtyas, Istiadi Y. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber Gambar Gambar Siklus Hidup Wortel’ [Daring]. Tautan Diakses 8 September 2021 Artikel ini telah diperbarui pada 8 September 2021.
. 407 38 416 358 200 302 162 459
bagian yang bisa dikelupas dari batang dan akar disebut